FISIKA
OPTIK
TUJUAN:
▪ Menjelaskan tentang fenomena
cahaya dan pengujian terhadap teori cahaya.
Pokok - pokok Bahasan:
1. Teori-teori tentang cahaya
➢
Teori Newton ( Partikel )
➢
Teori Huygens ( Gelombang Memerlukan Medium )
➢
Teori Planck ( Paket Energi )
➢
Teori Maxwell ( Gelombang Elektro magnetic )
2. Percobaan-percobaan untuk
membuktikan kebenaran Teori:
➢
Percobaan Foucoult
➢
Percobaan Young & Fresnel
➢
Percobaan Michelson & Morley
➢
Percobaan R. Hertz
➢
Percobaan Zeeman
➢
Percobaan Stark
➢
Percobaan Photo Listrik
3. Pengertian Muka gelombang &
Sinar Cahaya
Sifat
Cahaya
Cahaya adalah suatu zat yang sangat
banyak membantu kehidupan
mahluk hidup antara lain:
1. Proses malihat benda
2. Membedakan warna benda
3. Proses photo sintesis
4. Proses photo listrik
5. Dsb
Fenomena cahaya telah dipelajari
oleh manusia dan menghasilkan berbagai teori
antara lain :
1. Teori Emisi dari Newton
Cahaya dianggap terdiri dari partikel-partikel
yang sangat kecil dan ringan
( yang disebut Korpuskul ) yang
dipancarkan dari sumbernya ke segala
arah menurut garis lurus dengan
kecepatan yan sangat tinggi. Lintasan-
lintasan partikel berasal dari
sumber itu disebut sinar cahaya.
2. Teori gelombang dari Huygens
Cahaya adalah gejala gelombang
seperti halnya bunyi cahaya merambat
dengan perantaraan gelombang yang
disebut gelombang cahaya. Menurut
teori ini cepat rambat cahaya
memenuhi persamaan:
C = λ* f
C = Cepat rambat
λ = Panjang gelombang
f = Frekwensi ( Hz atau cps ).
Menurut teori ini cahaya marambat
melalui medium untuk menjelaskan
cahaya dapat mengalir melalui ruang
hampa maka dibuat hypotesa bahwa
diseruh ruangan terdapat medium yang
dinamakan Eter
3. Teori kuantum cahaya dari Max
Planck
Cahaya dipancarkan dari sumbernya
dalam bentuk paket-paket energi yang
disebut kuantu. Paket-paket energi
ini yang dipancarkan secara periodic
dari sumbernya.
Besarnya
kuantum energi cahaya adalah:
E = h.f
Dimana:
h = Konstanta Planck 34 10 63 .6 - ×
J.s
f = Frekwensi ( cps )
Untuk menguji kebenaran teori-teori
diatas dilakukan percobaan-percobaan antara
lain:
1. Percobaan Foucoult
Dalam percobaannya Foucoult berhasil
menghitung dan menentukan
kecepatan rambat cahaya dalam
berbagai medium. Kecepatan rambat cahaya
diudara yang dihitung mendekati 8 10
3× m/s. lebih besar dari kecepatannya
didalam zat cair. Hasil percobaan
ini ternyata telah melemahkan teori
Newton.menurut Newton keccepatan
rambat cahaya dalam zat cair lebih besar
kecepatannya diudara.
2. Percobaan Young dan Fresnel
percobaan ini membuktikan bahwa
cahaya dapat berinterferensi dan
mengalami difaksi. Percobaan ini
memperkuat teori gelombang cahaya.
Huygens memperlemah teori partikel
Newton karena menurut teori Newton
cahaya merambat melalui garis lurus.
3. Percobaan menurut Michaelson dan
Moreley
Percobaan ini dilakukan untuk
membuktikan ada atau tidak adanya eter
diseluruh ruang dijagat raya ini,
karena medium eter terdapat dimana-mana
maka bumi yang berputar pada
porosnya dengan kecepatan translasi sekitar 30
km/s dan sekitar bumi terdapat eter
maka akan terjadi angina eter Michaelson
dan Moreley melakukan pengujian
terhadap angina eter maka mereka
berkesimpulan bahwa angin eter tidak
ditemukan, percobaan ini memperlemah
teori gelombangnya Huygens.
4. Percobaan Maxwell dan Rudolp
Hertz
Maxwell menganalisa dan meramalkan
bahwa cahaya merupakan bagian dari
gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan akibat dari terjadinya medan
magnet atau medan listrik yang tidak
konstan (“berubah terhadap waktu”).
Analisa Maxwell ini diuji oleh
R.Hertz dengan membuat perubahan medan
listrik.
Pada percobaan ini sepasang lilitan
dengan N2 (jumlah lilitan skunder) jauh
lebih banyak dibanding N1 ( lilitan
primer ) pada lilitan skunder dipasang bola
konduktor dan ditempat lain disimpan
pasangan bola konduktor juga ketika
saklar ( S ) ditutup-buka pada bola
konduktor sebelah kiri terdapat percikan
bunga api dan ternyata pada pasangan
konduktor yang lain terjadi pula
percikan bunga api. Gelombang yang
dihasilkan oleh percobaan ini
menunjukan sifat-sifat pemantulan (
refleksi ), difraksi dan polarisasi dapat
diukur pula cepat rambat gelombang
tersebut sama dengan cepat rambat
gelombang cahaya yaitu 3×10^8 m/s
5. Percobaan Zeeman
Percobaan ini menunjukan adanya
pengaruh medan magnet terhadap cahaya,
artinya cahaya dapat dibelokan oleh
medan magnet yang kuat (Efek Zeeman ).
6. Percobaan Stark
Percobaan ini cahaya dilewatkan pada
medan megnet yang kuat dan ternyata
cahaya mengalami pembelokan akibat
medan listrik yang kuat.
Percobaan Zeeman dan Sark menunjukan
bahwa cahaya mempunyai sifat
kelistrikan dan kemagnetan hal ini
membuktikan bahwa cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik.
7. Percobaan Einstein
Dalam tahun 1905 Einstein memperluas
gagasan yang diutarakan oleh Planck
lima tahun sebalumnya dan
mempostulatkan bahwa energi dalam berkas
cahaya tidak terdistribusi secara
merata didalam gelombang elektromagnetik,
tetapi terkonsentrasi dalam
paket-paket kecil yang dinamakan foton.
Einstein berhasil menunjukan
percobaan yang dapat membuktikan teorinya
yakni efek photo listrik, sketsa
dari percobaan photo listrik adalah sebagai
berikut:
Cahaya dengan frekwensi tertentu
dikenakan pada plat yang terdapat pada
tabung hampa ternyata pada ampere
meter menunjukan adanya arus listrik
yang mengalir, kemudian beda
potensial kawan diberikan pada pasangan plat
dan pada potensial tertentu arus
akan berhenti.
Percobaan dilakukan dengan
menambah internsitas cahaya dua kali dengan
frekwensi tetap dan ternyata
arus berhenti pada potensial kawat yang sama
tetapi arus yang terjadi dua
kali lipat.
Potensial kawat akan naik ketika
frekwensi cahaya naik.
Peristiwa photo listrik ini hanya
bisa dijelaskan menggunakan teori kuantum
cahaya-cahaya berupa paket energi (
photon ) sebesar
E = h.f
Energi tersebut jika menumbuh plat
sebagian energi digunakan untuk
melepaskan electron dari ikatannya
dan sisanya sebagai energi kinetic
hf = hfo + Ek
hfo = energi untuk melepaskan
elektron dari ikatannya.
Jika hf < hfo tidak akna terjadi
arus listrik karena electron tidak sempat keluar
dari ikatannya untuk melawan EK dari
sumber yang frekwensinya tetap
diperlukan harga yang sama
intensitas cahaya yang semakin besar dapat
dijelaskan dengan jumlah partikel
yang semakin banyak, hal ini bertentangan
dengan teori gelombang mekanik
dimana energi berbanding lurus dengan
intensitasnya.
Gelombang,
Muka gelombang dan Sinar
Gelombang adalah rambatan energi
atau energi yang merambat dari
satu tempat ke tempat lain.
Parameter-parameter gelombang antara
lain :
Perioda (T) dari suatu gelombang
adalah waktu yang diperlukan untuk satu
gelombang penuh.
Frekwensi ( f ) adalah jumlah
getaran yang dihasilkan per detik (f=1/T).
Panjang gelombang ( λ ) adalah jarak
yang ditempuh gelombang dalam satu periode.
Amplitudo ( A ) adalah simpangan
maksimum dari gelombang.
Kecepatan ( V ) adal;ah jarak yang ditempuh
gelombang dalam tiap satuan waktu
Maka gelombang didefinisikan sebagai
tempat kedudukan semua titik dimana fase
getaran dan fase geerak selaras
suatu besaran fisika adalah sama.
Prinsip Huygens merupakan metoda
geometris untuk menentukan bentuk muka
gelombang pada suatu saat bila
diketahui muka gelombang ( sebagiannya ) pada saat
sebelumnya.
Menurut
Prinsip Huygens
“ Setiap titik pada suatu muka
gelombang, dapat dipandang sebagai pusat gelombang
skunder yang memancarkan gelombang
baru ke ssegala arah dengan kecepatan yang
sama denga kecepata rambat
gelombang. Muka gelombang yang baru diperoleh
dengan cara melukis sebuah permukaan
yang menyinggung ( menyelubangi )
gelombang-gelombang skunder tersebut
”
Gambaran prinsip Huygens untuk
gelombang siferis
Gambar diatas melukiskan gelombang
cahaya yang dipancarkan oleh sebuah titik M
ke segala arah, pada suatu saat muka
gelombang digambarkan sebagai permukaan
bola AB, akan dicari muka gelombang
baru pada t detik kemudian.
Menurut prinsip Huygens, setiap
titik pada muka gelombang AB merupakan pusat
gelombang baru ( gelombang skunder )
misalnya titik PQR, dengan titik tersebut
dilukis sebagai pusat gelombang baru
dengan jari-jari yang sama sebesar R = ct. maka
gelombang baru yang berpusat di M
adalah suatu permukaan yang menyelubangi
semua gelombang-gelombang skunder
tersebut yaitu permukaan A’B’.
Sinar gelombang adalah garis khayal
yang ditarik dalam arah gerak gelombang.
Untuk gelombang siferis ( bola )
seperti gambar diatas adalah geris PP’; RR’; atau
jika dilihat dari sumber MP; MQ; MR
garis-garis tersebut selalu tegak lurus muka
gelombang untuk gelombang yang
bersumber dari jauh sekali dapat digambarkan
sebagai gelombang datar sebagai
berikut
Gambaran prinsip Huygens untuk
gelombang datar
PQRS adalah muka gelombang
P’QRS’ adalah muka gelombang baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar